Selamat Datang di BERANDA Kita

Selamat datang dan selamat bergabung di BERANDA Kang Tisna. BERANDA Kita semua.

Jumat, 21 Januari 2011

Suatu Pagi Di Halte Bis

Pagi itu cuaca sangat cerah. Kendaraan semakin ramai. Aku baru saja tiba dari garut di bundaran cibiru. Perlahan kulangkahkan kaki menuju halte bis trans metro bandung meski  sebenarnya tak punya maksud naik bis itu. Aku lebih suka naik angkutan kota walau terasa kurang nyaman. Namun karena setiap minggu  aku menggunakan angkutan kota,jadi sudah terbiasa menikmati ketidaknyamanan itu. Lagi pula jarak antara cibiru dengan kantor tidak begitu jauh. Hanya sekitar lima belas menit.

Semakin lama semakin banyak orang-orang berdatangan. Mereka adalah yang biasa menggunakan jasa bis untuk berangkat menuju tempatnya bekerja. Seorang laki-laki bertubuh tambun dengan sabar melayani setiap orang yang datang membeli karcis. Sekitar pukul tujuh kurang sebelas menit bis pun muncul dan orang-orang pun berhamburan,saling berebut,berburu tempat duduk. Dengan penumpang yang berjejal bis pun berangkat. Sementara aku masih tetap menunggu angkutan kota jurusan cibiru-cicadas yg masih belum juga berangkat karena harus menunggu penumpang sampai penuh. 

Sebatang rokok habis sudah. Namun mobil angkutan itu masih belum penuh juga. Meski ditawari untuk segera naik aku tetap menolak. Lebih enak menunggu diluar daripada di dalam mobil. Lumayan bisa cuci mata sambil menghindari pengapnya udara. Panas matahari pagi semakin menyengat. Jalanan semakin padat dengan kendaraan. Suasana semakin bising oleh suara deru mesin dan knalpot yang saling bersahutan. Seorang perempuan paruh baya dengan gaun ungu yang dibalut blazer hitam tampak gelisah. Tak henti matanya melirik arloji yang melilit manis di pergelangannya. Pantulan cahayanya menunjukan bahwa arloji itu berkelas. Sepertinya perempuan itu sedang menunggu kedatangan seseorang.  Benar dugaanku. Selang beberapa menit sebuah mobil terbaru dengan merek terkenal menepi ke pinggir. Wajah perempuan itu kulihat cerah. Seorang laki-laki turun menghampiri. Sebuah sapaan hangat meluncur dari mulut laki-laki itu,"maaf sayang...kalau aku sudah membuat kamu menunggu". Belum sempat bicara apapun,perempuan itu sudah digandeng menuju ke pintu mobil. Kulihat mereka sangat akrab dan hangat. Sejenak kemudian sebelum berangkat di dalam mobil kulihat dengan jelas mereka saling beradu pipi kiri dan kanan. Sebuah ciuman mesra mendarat di kening perempuan paruh baya itu. Tanpa mempedulikan orang di sekeliling laki-laki itu segera menjalankan kendaraannya. Meluncur dengan cepat.

Kunyalakan sebatang rokok. Kuhisap dalam-dalam. Sedalam aku berfikir dan bertanya-tanya. Siapakah gerangan pasangan yang baru saja berlalau dari hadapanku. Mereka terlihat sangat akrab,hangat dan mesra. Seandainya mereka pasangan suami istri,mengapa tidak berangkat bersama-sama dari rumah. Mengapa harus bertemu di tengah perjalanan. Semakin dalam kuhisap rokok kesayanganku. Semakin dalam aku bertanya-tanya tentang mereka. Ah,peduli amat dengan mereka. Dunia sudah rusak gumamku.