Selamat Datang di BERANDA Kita

Selamat datang dan selamat bergabung di BERANDA Kang Tisna. BERANDA Kita semua.

Jumat, 28 Januari 2011

PRASANGKA

Sahabat BERANDA...,
Prasangka buruk terhadap orang lain sering terlintas di benak kita. Kadang sangkaan itu tidak didasari oleh bukti kuat. Artinya hanya asal tuduh. Hal ini semata-mata karena kita suka curiga,penuh sangka kepada orang lain. Kecurigaan kita kepada seseorang juga kita sering umbar kepada orang lain. Padahal berburuk sangka tanpa ada bukti merupakan perkara yang terlarang.
Sejak dilahirkan ke muka bumi sebenarnya manusia mulai mengembangkan segala bekal yg dimilikinya. Salah satunya adalah "pikiran"  yang menghubungkan manusia dengan segala yang ada di alam lahiriyyah,sejak saat itu pula manusia belajar menggunakan pikirannya dan saat itu pula "pikiran"  mendominasi fungsi "kalbu" , dan manusia cenderung untuk selalu mengedepankan kemampuan pikiran,akibatnya kemampuan kalbu menjadi semakin jarang digunakan. Pikiran adalah bagian dari alam lahiriyyah. Dia tidak bisa menjangkau alam-alam lain yang lebih tinggi dimensinya. Dia tidak mampu menjangkau "al haqq", kebenaran yang hakiki. Pikiran bahkan tidak bisa menjangkau sesuatu yang ada dalam diri manusia lain. Pikiran hanya membuat dugaan dan persangkaan. Pada sat itulah manusia mudah tertipu dan termanipulasi oleh pikirannya sendiri. Bisa memprasangkai dirinya sendiri yang sesungguhnya tidak pernah ada. Selain berprasangka manusia juga sering tergesa-gesa menyimpilkan,maka lengkaplah sudah,manusia termanipulasi oleh pikirannya sendiri. Jadi berhati-hatilah untuk berprasangka kepada orang,jangan cepat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran kita. Bicara dengan kalbu dan hati nurani. Jangan termanipulasi dan jangan terkelabui oleh pikiran.
Kisah berikut semoga bisa menjadi cermin tentang akibat buruk dari pikiran mengabaikan kalbu,nurani atau kata hati.

Alkisah seorang anak tunggal dari keluarga kaya. Ada seorang pemuda yang akan di wisuda. Suatu hari dia melewati sebuah show room mobil. dilihatnya sebuah mobil sport keluaran terbaru. Dia membayangkan pada saat wisuda ayahnya yang kaya akan membelikan mobil itu. Dia berangan-angan akan mengendarai mobil itu bersama pacar dan teman-temannya.
Siang itu setelah proses wisuda,sang pemuda melangkah pasti. Sang ayah tersenyum dengan bangga. Penuh haru ia memeluk anaknya disertai linangan air mata. Sesaat kemudian sang ayah mengeluarkan sebuah bingkisan sebuah kotak kitab suci bersampul kulit dan bertuliskan namanya dengan tinta emas. Tentu saja sang anak kecewa sekali. Bukan kunci mobil yang ia dapat tetapi hanya sebuah kotak kitab suci. Begitu marahnya pemuda itu,begitu kecewa. 'Ahhh...ayah..dengan uang yang ayah miliki,ayah hanya membelikan aku sebuah kitab ini sebagai hadiah kelulusanku..?" "Ayah benar-benar terlalu...". Pemuda itu berlari meninggalkan ayahnya. Betapa hancur hati sang ayah. Dia hanya mematung dengan linangan air mata. Disaksikan ribuan mata memandang ke arahnya.

Tahun demi tahun berlalu,sang anak berhasil menjadi orang terpandang. Sementara ayahnya semakin renta. Sejak hari wisuda itu anaknya perdi meninggalkannya. Sang ayah selalu berharap agar suatu sat kelak bisa bertemu dengan anaknya dan ingin membuktikan betapa kasihnya ia kepada anaknya. Sang anakpun kadang rindu bertemu ayahnya. Mengingat kejadian saat wisuda itu ia menjadi sakit hati dan belum bisa memaafkan ayahnya. Sampai suatu hari datang petugas pengadilan dan notaris ke tempat sang pemuda. Itu pun dengan susah payah mencarinya. Sang pemuda itu diminta untuk mengurus semua kekayaannya yang kini menjadi haknya karena ayahnya sudah meninggal. Betapa hancur hati sang pemuda. Dia sangat sedih mengingat segala peristiwa yang terjadi. Dia menanngis mengenang saat-saat indah bersama ayahnya yang terkoyak hanya karena sebuah hadiah yang tidak sesuai dengan keingionannya. Dia menelusuri semua barang yang ada di rumah itu tempat ia tinggal bersama mendiang ayahnya. Satu persatu dia perhatikan. Sampai matanya tertuju pada sebuah kotak yang diberikan ayahnya dulu saat wisuda yang tidak mau ia terima. Kitab suci yang masih terbungkus rapi. Dengan bergetar dia mengambil kitab suci itu. Halaman demi halaman ia buka. Pada halaman pertama tertulis "Terimakasih Tuhan, Engaku telah memberikan seorang anak yang baik kepada manusia yang hina ini". Tercekat pemuda itu. Krongkongannya kering. Dia menangis sejadi-jadinya. Lembar demi lembar terus dia buka. Ada sesuatu yang jatuh dari belakang sampul kitab suci itu. Ternyata sebuah kunci mobil. Digantungan kunci tercetak nama toko,toko yang sama dimana ia melihat mobil sport idamannya. Di halaman terakhir kitab suci itu terselip sebuah STNK dan surat-surat lainnya tercetak namanya disitu. Senuah kwitansi pembelian mobil dengan tanggal sehari sebelum hari wisudanya. Dia menuju garasi dan menemukan sebuah mobil yang berdebu karena lama tersimpan tak pernah ada yang menggunakan. Perlahan dia menghampiri mobil itu. Dia menyapu jenfdela mobil dan melongok ke dalam. Jok yang masih terbungkus plastiknya, di atas dasbornya sebuah foto seorang laki-laki sedang tersenyum terpampang. Sebuah senyum kebanggan seorang ayah untuk anaknya. Mendadak kakinya linglai. Dia terduduk lemah disamping mobil itu. Air matanya mengalir deras tak tertahan,tak terhentikan. Mengalir terus mengiringi rasa penyesalannya,tak terobati. Malang benar pemuda ini. Dia menyesal karena sudah mengambil kesimpulan yang salah atas prasangka pikiran buruknya. Terlebih prasangka buruk itu dia tujukan kepada ayahnya sendiri yang begitu menyayanginya.

All..sahabatku,semoga kita terhindar dari prasangka buruk,terlebih pada saudara kita. Karena itu sebelum menyimpulkan sesuatu bertanyalah pada kalbumu,pada hati nuranimu.

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. QS. Yunus (10):36

Tidak ada komentar: